Meski Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak menganggapnya sebagai alat pembayaran yang sah, Bitcoin tetap laris di pasar dalam negeri. Bahkan tak lama lagi akan ada automated teller machine (ATM) Bitcoin pertama di Indonesia.
Pendiri sekaligus CEO Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, mengatakan ATM khusus cryptocurrency ini akan hadir dalam dua hingga tiga pekan mendatang berlokasi di Bali.
Bali dipilih jadi lokasi ATM Bitcoin pertama karena menurut Oscar pengguna mata uang digital ini cukup tinggi di Pulau Dewata. Banyak turis asing yang sudah terbiasa bertransaksi dengan Bitcoin berlibur dan tinggal di Bali.
Oscar mengaku butuh waktu cukup lama untuk bisa mendatangkan ATM Bitcoin ini, sejak awal tahun sudah bernegosiasi dengan perusahaan penyedia yang berada di Islandia.
Bitcoin merupakan salah satu dari banyak cryptocurrency yang beredar di dunia maya, juga salah satu yang paling beken. Beberapa negara ada yang sudah menerima Bitcoin dengan merestui transaksi di beberapa perusahaan.
Namun ada beberapa negera yang menyatakan Bitcoin ilegal, salah satunya adalah Tiongkok. Pasalnya, nilai Bitcoin selalu berfluktuasi dalam rentang yang sangat lebar.
Tahun lalu saja, nilai Bitcoin sempat naik tinggi hingga lebih dari US$ 1.000 tapi hanya dalam beberapa hari nilainya langsung anjlok ke US$ 200 per bit. Mata uang ini juga sempat dianggap kontroversional karena sering digunakan untuk transaksi ilegal seperti jual beli narkoba, senjata, sampai nonton pertunjukan bugil secara live.
Sejumlah kontroversi sempat menaungi Bitcoin di awal tahun. Dimulai dari bangkrutnya Mt. Gox, sebuah perusahaan penukaran Bitcoin asal Jepang pada akhir Februari. Padahal 30% transaksi Bitcoin dunia dilakukan di perusahaan itu.
Tak lama kemudian giliran Flexcoin yang bangkrut. Perusahaan ini memang tak sebesar Mt. Gox. Namun situasi ini tak urung menimbulkan tanda tanya akan ketangguhan Bitcoin sebagai alat tukar.
0 comments:
Post a Comment
Sebagai pembaca yang baik, mohon berikan komentar anda disini